fbpx

Tidak Semua Orang Butuh Asuransi!

Banyak yang mengatakan bahwa asuransi sangat dibutuhkan orang. Bahkan, banyak yang menyatakan bahwa semua orang membutuhkan asuransi! Namun maaf jika saya mengatakan bahwa tidak semua orang butuh asuransi!

Apakah benar demikian? Apakah asuransi jiwa itu penting?

Dalam tulisan ini saya akan menunjukkan 3 ciri orang yang tidak butuh asuransi jiwa. Ada 3 ciri orang yang tidak membutuhkan asuransi. Yaitu:

Ciri Pertama: Tidak Punya Utang

Ciri yang pertama dari orang yang tidak butuh asuransi jiwa adalah orang tersebut tidak punya utang.

Di era ekonomi modern seperti saat ini, utang –atau banyak disebut kredit –sudah merasuk ke hampir seluruh aspek kehidupan kita. Utang “memudahkan” kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Baik kebutuhan dasar (primer); sandang (pakaian), pangan (makanan), papan (rumah), sampai dengan kebutuhan sekunder bahkan tersier (kemewahan).

Sedemikian merasuknya utang dalam kehidupan kita, membuat kita tidak lagi dapat dengan bijak memilah-milah yang mana kebutuhan, yang mana keinginan. Terlalu banyak lembaga yang menawarkan kredit atau utang.

Utang ditawarkan dengan syarat yang sangat mudah, proses yang sangat cepat, bahkan tanpa kewajiban menyerahkan jaminan –sering disebut agunan. Di era digital saat ini, kita bisa dengan mudah mendapatkan utang hanya dengan beberapa klik dari ponsel kita.

Pertanyaannya, apakah kita termasuk orang yang bebas dari utang?

Apakah kita membeli rumah atau apartemen tempat berteduh bagi keluarga dengan cara tunai? Atau menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)?

Bagaimana dengan kendaraan yang kita pakai? Apakah kita membeli motor atau mobil kita dengan cara tunai atau dengan cara kredit (utang)?

Bagaimana pula dengan dana untuk momen pernikahan kita? Dana untuk pendaftaran masuk sekolah atau kuliah anak kita? Dana untuk liburan keluarga? Dana untuk memulai usaha? Apakah salah satu, salah dua, kesemuanya menggunakan tabungan kita atau menggunakan pinjaman?

Jika ada salah satu saja dari hal-hal di atas yang kita penuhi dengan menggunakan utang, maka kita bukanlah orang yang termasuk dalam kategori orang yang tidak butuh asuransi.

Ciri Kedua: Tidak Punya Tanggungan

Ciri kedua orang yang tidak membutuhkan asuransi adalah orang tersebut tidak punya tanggungan; yaitu tidak ada orang lain yang hidupnya bergantung pada keberadaan (penghasilan) -nya.

Contoh dari orang-orang semacam ini adalah anak-anak yang masih bersekolah atau kuliah. Mereka ini masuk dalam kategori menjadi tanggungan dari orang tua atau wali-nya untuk dipenuhi kebutuhan mereka.

Tentu tidak semua seberuntung mereka. Sebagian anak bahkan harus menerima kenyataan untuk bertanggung jawab memenuhi kebutuhan sekolah atau kuliahnya sendiri. Bahkan sebagian lagi harus menanggung kebutuhan orang tua atau saudaranya. Mungkin karena orang tuanya yang sudah tidak mampu lagi menjalankan kewajibannya akibat sakit atau musibah lainnya.

Kembali ke laptop, 🙂

Apakah Anda dan saya termasuk dalam kategori ini? Apakah ada orang lain yang kebutuhannya ikut menjadi tanggungan kita? Istri atau suami kita? Anak-anak kita? Orang tua atau mertua? Saudara dekat/jauh? Fakir miskin di sekitar rumah? Atau anak yatim/piatu?

Adakah satu saja di antara orang-orang tersebut yang sebagian atau seluruh kebutuhannya masuk dalam daftar pengeluaran bulanan kita? Jika jawabannya adalah “iya”, maka kita termasuk dalam kategori orang yang membutuhkan asuransi.

Ciri Ketiga: Tidak Akan Mati (Imortal)

Ritual keagamaan sebagai ekspresi pengakuan atas adanya akhir kehidupan dunia

Di mana kaitannya antara asuransi dengan kematian? Bukankah semua orang akan mati?

Ya! Tidak ada orang yang tidak mati. Itulah sebabnya kita sebagai manusia melakukan beraneka bentuk ritual ibadat keagamaan. Ini adalah ekspresi keyakinan kita bahwa kehidupan di dunia akan berakhir bagi setiap manusia.

Masalahnya, tidak seorangpun yang tahu kapan dirinya akan mati!

Misteri kematian bukan hanya terletak pada apa yang terjadi setelah kematian, tapi juga kapan kematian akan “menjemput” seseorang. Sehingga banyak dari antara kita yang sepakat bahwa kematian adalah “misteri Illahi”.

Apakah Asuransi Jiwa Itu Penting?

Lalu pertanyaannya lagi adalah; apakah asuransi jiwa itu penting? Apakah kita perlu memiliki asuransi jiwa? Jawabannya kembali pada ciri-ciri yang telah dijabarkan di atas. Jika kita memiliki semua ciri tersebut, tentu kita termasuk kategori orang yang tidak butuh asuransi.

Namun jika kita tidak memiliki salah satu saja dari ketiga ciri-ciri tersebut, maka kita adalah kategori orang yang butuh asuransi. 

Jika Anda dan saya termasuk orang yang butuh asuransi, pertanyaan berikutnya adalah berapa besar nilai asuransi yang harus disiapkan? Untuk menjawabnya, kita bisa menggunakan kalkulator kebutuhan asuransi berikut ini;

Berapa Santunan Asuransi Yang Harus Saya Siapkan?

Kesimpulan

Bagaimana dengan Anda dan saya?

Adakah kita memiliki ketiga ciri yang sudah diuraikan di atas?

Atau hanya salah satu atau salah dua saja?

Untuk mencoba menyimpulkan kembali, manfaatkan Checklist Kebutuhan Asuransi Jiwa di bagian lain website ini.

Jangan lupa untuk membagikannya pada teman maupun keluarga yang mungkin memerlukannya. Semoga bermanfaat!

Apakah Saya Butuh Asuransi?

Facebook
Twitter
WhatsApp

Pertanyaan dan informasi lebih lanjut, klik Whatsapp... 

Photo credit: Artem Bali on Unsplash

Tuliskan komentar Anda di sini

Video Pilihan Untuk Anda

Pendapat Client Tentang Kami

Artikel Populer

Sign up for our Newsletter

Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit

Open chat
1
Hai! Ada yg dpt kami bantu?
powered by ADA-SOLUTION
Hai!..dg Yati di sini..
Adakah yg bisa kami bantu sehubungan Tidak Semua Orang Butuh Asuransi!?