Sudah Banyak diketahui bersama, income seseorang berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu:
- Aktif income, dan
- Pasif income.
Aktif Income adalah income (pendapatan) yang didapat dari “menukar” tenaga, waktu, pengetahuan, ketrampilan, maupun keahlian dengan uang sebagai upah atau gaji atau fee.
Sedangkan, income yang didapat dari memanfaatkan aset berupa tanah, bangunan, uang, emas, peralatan, untuk menghasilkan uang disebut pasif income. Contoh pasif income diantaranya; menyewakan tanah atau bangunan, memanfaatkan tabungan untuk berinvestasi di pasar modal, membeli usaha waralaba, maupun memulai bisnis sendiri.
Dalam usia produktif (20 – 55 tahun), aktif income memang dapat menjadi andalan sebagai sumber utama income|pendapatan (income)} . Namun saat pensiun, pasif income adalah sumber income yang paling tepat dan paling layak. Untuk itu cara yang tepat untuk persiapan pensiun bahagia adalah dengan mulai menyiapkan pasif income segera.
Artikel ini menjabarkan 7 sumber income Persiapan Pensiunan Pegadaian Yang Menjanjikan sejak dini agar pensiun yang tidak tergantung dukungan anak-anak. Semoga bermanfaat sebagai sumber referensi dan memotivasi kita mempersiapkan pensiun.
Menabung Properti
Umum diketahui, tanah atau bangunan merupakan aset yang mempunyai kecenderungan nilai yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Karenanya, menabung tanah dan bangunan sejak dini menghasilkan keuntungan peningkatan nilai “tabungan” ketika dijual saat pensiun.
Selain dapat “dicairkan” saat berusia pensiun, tabungan tanah atau bangunan juga dapat digunakan untuk menghasilkan income rutin dengan menyewakannya. Uang sewa yang diperoleh bisa menjadi salah satu sumber pendapatan memenuhi kebutuhan hidup selama masa pensiun.
Nabung Benda Antik Dan Langka
Hobi terhadap barang antik atau langka juga dapat difungsikan sebagai salah satu cara mempersiapkan sumber income masa pensiun. Barang-barang antik dan langka akan semakin meningkat harganya setelah disimpan dalam jangka waktu yang lama. Barang antik dan langka yang banyak diminati dapat dijual saat pensiun sebagai salah satu sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pensiun.
Nabung Emas
Emas adalah logam mulia yang nilainya terus meningkat setiap tahun, bahkan setiap hari. Sehingga sebagaimana tanah, bangunan, dan barang antik, emas juga cocok untuk dijadikan sumber pasif income masa pensiun. Emas dapat ”dicairkan ketika pensiun sebagai salah satu sumber income dalam rangka memenuhi kebutuhan masa pensiun.
Nabung Saham
Saham ialah produk pasar modal yang juga nilainya meningkat dalam jangka panjang. Ada juga produk pasar modal lainnya yang juga bisa dibeli untuk “ditabung” seperti saham; yaitu reksadana dan obligasi. Memiliki saham suatu perusahaan berarti ikut menjadi pemilik perusahaan tersebut. Dengan demikian, berhak atas keuntungan perusahaan yang biasanya dibagikan setahun sekali. Baik potensi kenaikan harga saham dan potensi bagian keuntungannya, menjadikan saham sebagai salah satu sumber pasif income yang dapat mulai direalisasikan dalam rangka masa pensiun bahagia .
Merintis Usaha Sendiri
Apabila memiliki saham suatu perusahaan berarti ikut memiliki dan secara pasif menunggu peningkatan nilai saham atau pembagian keuntungannya, dengan merintis bisnis sendiri berarti aktif berperan dalam mengupayakan kenaikan nilai saham dan keuntungan. Jika dirintis dan ditekuni sejak dini, dalam jangka waktu 10 – 15 tahun dapat dirasakan hasilnya sebagai sumber pasif income yang sangat menjanjikan.
Dalam era digital dan internet seperti sekarang ini, usaha dapat dikelompokkan dalam 2 kategori besar; yaitu:
Tipe Bisnis Konvensional
Model Usaha Konvensional adalah bisnis yang di-operasional-kan dengan tidak memaksimalkan teknologi internet sepenuhnya. Bisnis semacam ini adalah tipe usaha yang banyak dipakai oleh generasi 90-an atau generasi sebelumnya. Bisnis kategori ini memberi peluang sukses yang besar karena sekitar 120 juta jiwa penduduk Indonesia belum memanfaatkan internet.
Contoh bisnis konvensional diantaranya; pabrik sepatu, peternakan ayam, perkebunan, perikanan, toko sembako, dan Mitra Distributor LPG Non-Subsidi
Model Bisnis Digital
Pada dasarnya usaha digital tidak jauh berbeda dengan bisnis konvensional. Dua-duanya memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan sekaligus menaikkan nilai bisnisnya. Yang membedakan tipe usaha digital dengan model bisnis konvensional adalah dalam cara mengoperasikannya.
Operasional kategori bisnis digital Semakin dini persiapan yang dilakukan, makin besar peluang cita-cita pensiun yang bahagia dan sejahtera dapat dicapai.
Semoga bermanfaat!